MIKROBIOLOGI PARASITOLOGI

PARASITOLOGI


 

 

Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di antara keduanya. Sebagai salah satu cabang ilmu biologi, cakupan parasitologi tak ditentukan oleh organisme atau lingkungan terkait, tetapi dengan cara hidupnya, yang berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan menggunakan teknik seperti biologi sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi, genetika, evolusi dan ekologi.

Cakupan parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing parasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Organisme parasit adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang selalu merugikan organisme yang ditempatinya (hospes).

 

1. Protozoa

Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni / kelompok. Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya.sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang pada jasad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus.


Struktur Protozoa

 

Struktur sel Protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran Sel atau membran plasma. Membran sel berfungsi sebagai pelindung dan mengatur pertukaran zat di dalam sel dengan zat di luar sel. Pada beberapa jenis Protozoa, selain membran plasma, terdapat pelikel (selaput tubuh yang keras) yang membantu mempertahankan bentuk tubuh Protozoa agar selalu tetap.

Membran plasma pada beberapa jenis Protozoa ada yang dilengkapi dengan silia atau flagel. Keduanya berfungsi sebagai alat bergerak. Sitoplasma mengandung beberapa organel sel, yaitu mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola makanan, dan vakuola kontraktil (vakuola berdenyut). Paramecium memiliki trikosis (struktur di bagian korteks tubuh berupa rongga dan benang panjang yang bisa dikeluarkan sebagai respons stimuli) sebagai alat mempertahankan diri dari musuh.

Ciri - ciri Protozoa

Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).

Hidup bebas, saprofit atau parasit

Organisme bersel tunggal

Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati

Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri

Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.

Protozoa tidak mempunyai dinding sel

Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot

Reproduksi Protozoa

a. Aseksual (vegetatif) dengan cara :

Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).

Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.

b. Seksual (Generatif) dengan cara :

Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya. Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.

Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.

Klasifikasi Protozoa (Protista mirip Hewan)

Protozoa diklasifikasi dengan berdasarkan alat geraknya yang terdapat empat filum Protozoa. Macam – jenis dari Klasifikasi Protozoa ini antara lain ialah sebagai berikut :

1. Ciliata (Ciliophora/Infusoria)

Jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan silia (rambut getar). Contoh ialah Paramecium sp

2. Rhizopoda (Sarcodina)

Jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan pseudopodia (kaki semu). Contoh ialah Amoeba sp

3. Sporozoa (Apicomplexa)

Salah satu jenis protozoa yang unik karena tidak memiliki alat gerak. Contoh ialah Plasmodium sp.

4. Flagellata (Mastigophora)

Jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan flagela (bulu cambuk). Contoh ialahTrypanosoma sp.

Jenis - jenis Protozoa

1. Rhizopoda

Ciri-ciri dari rizhopodia antara lain :

Habitat dari rizhopodia ialah tempat perairan yang memiliki banyak sekali kandungan zat organik di dalam perairannya.

Proses dari reproduksi dengan secara aseksual yakni dengan ialah melakukan cara pembelahan sebuah biner dari sel ke sel kedua.

Memiliki bagian tubuh yang difungsikan sebagai alat gerak yang dikatakan dengan kaki semu.

Memiliki bentuk tubuh dengan secara fisik yang seringkali berubah-ubah disebut juga dengan tidak tetap (flexibel).

Sebagian besar dari bagian tubuhnya itu terbentuk sebab adanya ektoplasma serta endoplasma.

Protozoa ialah hewan yang memiliki sel satu.

Contoh dari Rhizopoda antara lain ialah sebagai berikut :

Amoeba yang ialah salah satu dari kelas protozoa yang hidupnya berada diwilayah yang bebas. Selain dari itu juga ditemukan terdapat sebagian yang hidup pada bagian-bagian tubuh dari manusia.

Radiolaria ialah salah satu kelas protozoa yang hidupnya itu berada di wilayah laut berdampingan dengan fosil lalu akan dapat melakukan pembentukan tanah radiolaria yang terbentuk dari sebuah silikat.

2. Flagelata

Ciri-ciri dari flagelata antara lain ialah sebagai berikut :

Memiliki sifat autotrof.

Dalam bertahan hidup flagelata memakan zat organik yang terdiri dari sebuah larutan.

Pembelahan diri yang dilakukan dalam bentuk yang memanjang.

Proses dari reproduksinya ialah dengan cara aseksual.

Ukuran dengan secara fisik berkisar pada antara 35 sampai dengan 60 um.

Alat gerak yang digunakan ialah flagel.

Bagian dari tubuh dari flagelata itu tersusun tanpa adanya sebuah rangka.

Sel yang ada, tidak memiliki bentuk yang tetap (flexibel)

Habitatnya berada pada wilayah atau daerah perairan air tawar.

Memiliki sel satu.

Apabila dilihat secara umum memiliki bagian yakni kloroplas.

Contoh dari Flagelata ialah sebagai berikut :

Trypanosomagambiense ialah salah satu dari protozoa yang dapat mengakibatkan sebuah penyakit tidur yang dapat terjadi dimanusia.

Noctilucamiliaris merupakan salah satu dari protozoa yang berhabitat pada wilayah laut serta juga seringkali dapat membuat lautan itu memancarkan suatu cahaya dimalam hari.

Myxotricha ialah salah satu dari protozoa yang hidupnya berada pada bagian usus rayap serta selanjutnya akan membantu rayap tersebut dalam proses pencernaan kayu. Hal tersebut dapat terjadi sebab adanya enzim selulosa di dalam yang terkandung.

3. Sporozoa

Ciri-ciri dari Sporozoa antara lain ialah sebagai berikut :

Melakukan reproduksi secara seksual

Dapat ditemukan pada nyamuk dengan melalui proses peleburan terhadap 2 gamet.

Reproduksi aseksual pada sporozoa dengan melalui sebuah proses pembentukan spora dibagian tubuh inang disebut juga dengan sporogoni atau bisa juga dengan melalui proses pembelahan diri dibagian tubuh inang disebut juga dengan schizogoni.

Bersifat parasit yang dapat ditemukan pada manusia serta juga hewan.

Memiliki sel satu.

Tidak memiliki peralatan dalam bergerak pada anggota tubuhnya.

Contoh dari Sporozoa ini antara lain ialah sebagai berikut :

Plasmodium vivax ialah salah satu dari sporozoa yang bisa/dapat mengakibatkan penyakit makara tertiana.

Plasmodium falcifarum ialah salah satu dari sporozoa yang bisa/dapat mengakibatkan penyakit malaria tropika.

Plasmodium malariae ialah salah satu dari sporozoa yang bisa/dapat mengakibatkan penyakit malaria kuartana.

Plasmodium ovale ialah salah satu dari sporozoa yang bisa/dapat mengakibatkan malaria oval.

4. Ciliata

Ciri-ciri dari Ciliata ini antara lain ialah sebagai berikut :

Mempunyai 2 (duat) bagian inti sel yakni [ada bagian alat reproduksi seksual serta juga aseksual.

Proses reproduksi yang dilaksanakan dengan cara seksual ialah dengan melalui konjugasi.

Proses reproduksi yang dilaksanakan dengan cara aseksual ialah dengan melalui proses pembelahan diri.

Memiliki bagian alat yang digunakan untuk dapat bergerak padabentuk rambut getar yang terdapat pada bagian dinding sel.

Memiliki bagian celah mulut yang telah dilengkapi dengan bagian yang disebut anus sel.

Habitatnya dapat ditemukan pada wilayah air tawar yang terdapat di dalamnya kandungan zat organik.

Memiliki sel satu.

Memiliki bentuk dibagian tubuh yang tidak dapat berubah-ubah alias tetap.

Contoh dari Ciliata ini antara lain ialah sebagai berikut :

Slentor merupakan salah satu dari protozoa yang memiliki bentuk fisik tubuh menyamai bentuk terompet pada bagian tangkainya menempel di bagian substrat.

Balantidium coli merupakan salah satu dari protozoa yang hidupnya di bagian kolon mania dan juga dapat mengakibatkan penyakit yakni disentri balantidium.

2. Helmintologi

Helmintologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cacing beserta tuan rumahnya (hospes) yang mempunyai peranan penting dalam ilmu kedokteran. Helmantologi merupakan ilmu cabang dari parasitologi, berasal dari kata helmintos yang berarti cacing dan logos yang berarti ilmu. Cacing merupakan parasit yang terdapat di seluruh dunia, terutama di daerah tropis. Faktor - faktor yang mempengaruhi terinfeksi oleh cacing antara lain :

1. Iklim

2. Keadaan sosial

3. Kebiasaan makan (food habit), misalnya makan makanan mentah

Berdasarkan taksonomi, helmint dibagi menjadi :

1. Nemathelminthes (cacing gilik)

Stadium dewasa cacing-cacing yang termasuk Nemathelminthes (kelas Nematoda) berbentuk bulat memanjang dan pada potongan transversal tampak rongga badan dan alat-alat. Cacing ini mempunyai alat kelamin terpisah. Dalam parasitologi Kedokteran diadakan pembagian nematoda menjadi nematoda usus yang hidup di rongga usus dan nematoda jaringan yang hidup di jaringan berbagai alat tubuh.

2. Platyhelminthes (cacing pipih)

Cacing dewasa yang termasuk Platyhelminthes mempunyai badan pipih, tidak mempunyai rongga badan dan biasanya bersifat hemafrodit. Platyhelminthes dibagi menjadi kelas Trematoda (cacing daun) dan kelas Cestoda (cacing pita). Cacing trematoda berbentuk daun, badannya tidak bersegmen, mempunyai alat pencernaan. Cacing Cestoda mempunyai badan yang berbentuk pita dan terdiri dari skoleks, leher dan badan (strobila) yang bersegmen (proglotid); makanan diserap melalui kulit (kutikulum) badan.

Macam - macam Helmintologi yaitu sebagai berikut :

Toxocara adalah penyakit parasiter yang disebabkan oleh infeksi cacing nematoda.

Nematoda adalah filum hewan yang beragam yang menghuni rentang lingkungan yang sangat luas.

Trematoda adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Platyhelminthes. Jenis cacing Trematoda hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.

Cestoda adalah nama yang diberikan untuk kelas cacing pipih parasit dari filum Platyhelminthes. Spesies yang paling terkenal biasa disebut cacing pita.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Parasitologi
https://www.murid.co.id/struktur-protozoa/
https://pendidikan.co.id/protozoa/
https://herdianaherman.wordpress.com/2012/05/29/helmintologi-termasuk-bagian-dari-perasitologi/


Komentar